Grafik Candlestick adalah salah satu alat yang paling umum digunakan oleh trader untuk secara visual mewakili fluktuasi harga. Istilah Arti Lilin Merah mengacu pada penurunan harga selama periode waktu tertentu, dengan lilin yang ditampilkan berwarna merah. Lilin merah tidak hanya mewakili penurunan harga tetapi juga mencerminkan kekuatan tekanan jual di pasar.
Sebuah Candlestick merah terdiri dari empat harga: harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah. Ketika harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan, Candlestick ditampilkan dalam merah, menunjukkan bahwa penjual mendominasi pasar. Semakin panjang tubuh Candlestick, semakin besar tekanan penjualan; semakin panjang bayangan, semakin menunjukkan bahwa harga berfluktuasi secara signifikan selama periode itu.
Lilin merah biasanya menunjukkan sentimen pasar yang bearish, tetapi makna spesifiknya harus dinilai bersamaan dengan bentuk dan posisi lilin tersebut. Misalnya:
Memahami arti penting lilin merah dapat membantu investor merumuskan strategi:
Informasi dari satu candle merah terbatas; ketika digabungkan dengan indikator seperti RSI, MACD, dan volume perdagangan, itu dapat memberikan penilaian yang lebih akurat tentang pasar. Misalnya, jika sebuah candle merah muncul di zona overbought, itu mungkin menunjukkan bahwa harga akan menyesuaikan; jika muncul dekat level support, itu mungkin rebound.
Banyak pemula keliru percaya bahwa munculnya lilin merah berarti mereka harus menjual. Sebenarnya, ini hanyalah bagian dari informasi pasar. Investor perlu mempertimbangkan berbagai faktor, seperti tren, volume perdagangan, dukungan dan resistensi, untuk membuat penilaian yang komprehensif tentang peluang membeli dan menjual.
Secara ringkas, arti dari lilin merah adalah alat penting untuk mengamati tren pasar dalam perdagangan. Memahami signifikansi dan penerapan lilin merah dapat membantu trader merumuskan strategi operasional dengan lebih ilmiah dan meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan investasi mereka.