(Sumber: EclipseFND)
Dalam dunia infrastruktur blockchain, Eclipse menantang batas desain tradisional dengan menghadirkan platform on-chain generasi baru yang dirancang untuk skalabilitas dan daya komputasi sangat tinggi. Eclipse dibangun di atas Solana Virtual Machine (SVM) dan mengadopsi arsitektur Optimistic Rollup, sehingga mampu meningkatkan performa sekaligus menjaga keamanan. Bukan sekadar blockchain publik baru, Eclipse merupakan lingkungan superkomputer yang didesain khusus untuk era Web3.
Solana memang dikenal luas atas kecepatan pemrosesannya, namun konsep GigaCompute milik Eclipse membawa performanya ke level baru. Melalui klien GSVM (GigaCompute SVM) eksklusif, Eclipse siap mendukung kebutuhan komputasi masa depan yang sangat padat, seperti AI, permainan real-time on-chain, dan kendali IoT, memungkinkan aplikasi yang sebelumnya tak terbayangkan di platform blockchain.
Desain sistem Eclipse terinspirasi dari konsep komputasi berkinerja tinggi, mulai dari lapisan dasar hingga antarmuka aplikasinya yang mengacu pada empat prinsip utama berikut:
Kolaborasi Desain Perangkat Keras dan Perangkat Lunak: Peningkatan kinerja dicapai melalui algoritma perangkat lunak yang dioptimalkan dan akselerasi perangkat keras secara terpadu.
Koordinasi Operasional Lintas-Lapisan: Eclipse memungkinkan prefetch pesan antarlapisan untuk menekan latensi, sehingga respons on-chain menjadi lebih cepat.
Isolasi Beban: Platform ini menjaga agar setiap jenis aplikasi berjalan mandiri demi kestabilan sistem.
Arsitektur Skalabilitas Elastis: Sumber daya komputasi dan penyimpanan dapat disesuaikan secara dinamis sesuai beban, sehingga lebih selaras dengan kebutuhan nyata di lapangan.
Agar dapat menangani operasi on-chain yang makin kompleks, Eclipse melampaui batas mesin virtual konvensional dengan mengadopsi perangkat keras modern seperti SmartNIC, GPU, dan FPGA ke dalam pipeline komputasinya. Dengan memindahkan sebagian proses transaksi ke layer jaringan, Eclipse secara signifikan mengurangi latensi. Mekanisme penjadwalan sumber daya berbasis hotspot memastikan aplikasi bertrafik tinggi memperoleh sumber daya khusus dan terbebas dari kemacetan jaringan. Arsitektur ini bukan sekadar peningkatan performa, melainkan pergeseran paradigma dalam komputasi Web3.
Eclipse memperkenalkan Compute Unit sebagai standar baru untuk mengukur sumber daya, bukan lagi sekadar mengandalkan TPS (transactions per second) sebagai tolok ukur utama. Baik untuk penerapan model AI, machine learning on-chain, maupun pengelolaan jaringan edge yang terdesentralisasi, Eclipse dirancang untuk menyajikan latensi ultra rendah dan throughput komputasi masif dalam skenario kompleks. Ini memberikan developer alat pengelolaan performa yang lebih presisi untuk mengoptimalkan hasil aplikasi.
Daya saing teknologi Eclipse tak hanya sebatas whitepaper, melainkan menyasar langsung pada kasus penggunaan dunia nyata seperti:
Gim kompetitif real-time on-chain: Membutuhkan respons tingkat milidetik dan rendering yang stabil.
Platform inferensi dan penerapan AI: Mendukung pengoperasian model AI canggih secara on-chain dengan performa tinggi.
Decentralized Physical Infrastructure Network (DePIN): Memungkinkan perangkat edge memproses data real-time dan menjalankan tugas di blockchain.
NFT dinamis dan logika gim interaktif on-chain: Memberikan pengalaman bermain Web3 yang lebih imersif dan interaktif.
Semuanya menuntut performa blockchain yang sangat tinggi—dan inilah keunggulan Eclipse.
Mulai trading spot ES: https://www.gate.com/trade/ES_USDT
Di antara berbagai proyek infrastruktur blockchain, Eclipse hadir sebagai redefinisi kemungkinan baru—bukan sebagai blockchain publik yang sekadar mengejar TPS tinggi, melainkan menjadi platform komputasi on-chain canggih yang ditujukan untuk aplikasi Web3 masa depan. Dengan perpaduan fleksibilitas, efisiensi, dan keamanan, Eclipse patut menjadi perhatian para developer, pelaku infrastruktur, maupun inovator AI.