Baru-baru ini, pendiri Telegram, Pavel Durov, ditangkap oleh penegak hukum setempat di Bandara Bourget, Paris, Prancis, yang memicu perhatian luas. Diketahui bahwa penangkapan ini berkaitan dengan penyelidikan kejahatan siber yang sedang berlangsung.
Pemerintah UEA dengan cepat bereaksi, mengajukan permohonan darurat kepada otoritas Prancis untuk memberikan bantuan konsuler penuh kepada Durov. Kementerian Luar Negeri UEA mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka sedang memantau dengan cermat perkembangan kasus warga negara UEA ini.
Peristiwa ini menyoroti tantangan hukum yang mungkin dihadapi oleh pendiri perusahaan teknologi multinasional dalam operasi global. Pada saat yang sama, hal ini juga memicu diskusi tentang keamanan dan perlindungan privasi platform komunikasi digital.
Seiring dengan perkembangan situasi, masyarakat internasional sedang memantau dengan cermat perkembangan lebih lanjut dari kasus ini, serta dampaknya yang mungkin terjadi pada industri teknologi global dan hubungan internasional.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
6
Bagikan
Komentar
0/400
GasFeeCrying
· 07-17 14:16
Aduh, ini tidak bisa.
Lihat AsliBalas0
MissedTheBoat
· 07-17 07:51
Pro sebesar ini juga bisa ditangkap ya
Lihat AsliBalas0
MentalWealthHarvester
· 07-14 15:11
Besok internet luar negeri akan meledak.
Lihat AsliBalas0
SandwichTrader
· 07-14 15:09
Sepertinya Uni Eropa sudah bertekad untuk bertindak keras.
Lihat AsliBalas0
HalfIsEmpty
· 07-14 14:55
Benarkah? Hal sebesar ini!?
Lihat AsliBalas0
ThesisInvestor
· 07-14 14:54
Sekali lagi seorang pro teknologi mengalami kegagalan.
Pendiri Telegram, Pavel Durov, ditahan di Prancis; UEA meminta bantuan konsuler.
Baru-baru ini, pendiri Telegram, Pavel Durov, ditangkap oleh penegak hukum setempat di Bandara Bourget, Paris, Prancis, yang memicu perhatian luas. Diketahui bahwa penangkapan ini berkaitan dengan penyelidikan kejahatan siber yang sedang berlangsung.
Pemerintah UEA dengan cepat bereaksi, mengajukan permohonan darurat kepada otoritas Prancis untuk memberikan bantuan konsuler penuh kepada Durov. Kementerian Luar Negeri UEA mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka sedang memantau dengan cermat perkembangan kasus warga negara UEA ini.
Peristiwa ini menyoroti tantangan hukum yang mungkin dihadapi oleh pendiri perusahaan teknologi multinasional dalam operasi global. Pada saat yang sama, hal ini juga memicu diskusi tentang keamanan dan perlindungan privasi platform komunikasi digital.
Seiring dengan perkembangan situasi, masyarakat internasional sedang memantau dengan cermat perkembangan lebih lanjut dari kasus ini, serta dampaknya yang mungkin terjadi pada industri teknologi global dan hubungan internasional.