Dalam bidang cryptocurrency dan blockchain, istilah "Crypto Natives" sering disebutkan, tetapi makna pastinya jarang dapat didefinisikan dengan akurat. Artikel ini berusaha untuk memperjelas konsep ini dan memberikan definisi yang lebih tepat.
"Crypto Natives" terdiri dari dua kata yaitu "Crypto" dan "Native". "Crypto" di sini merujuk pada kriptografi, bukan hanya sekadar cryptocurrency. "Native" berarti pemahaman yang mendalam dan penguasaan tentang sesuatu.
Ada pandangan yang menyatakan bahwa "Crypto Natives" merujuk pada orang-orang yang membeli cryptocurrency sebelum memiliki aset tradisional, atau orang-orang yang sering menggunakan cryptocurrency dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ada juga yang mendefinisikannya sebagai bisnis yang fungsi utamanya melibatkan cryptocurrency. Namun, semua definisi ini terlihat terlalu sempit.
Faktanya, "Crypto Natives" seharusnya mencakup kategori yang lebih luas. Ini tidak boleh dibatasi pada faktor sosial seperti usia, jenis kelamin, dan sebagainya, tetapi harus fokus pada perilaku manusia yang terkait dengan kriptografi. Kriptografi adalah disiplin yang berfokus pada kerahasiaan data, integritas, verifikasi, dan non-repudiation, yang merupakan cabang dari matematika dan ilmu komputer.
Oleh karena itu, kita dapat mendefinisikan "Crypto Natives" sebagai: sekelompok orang yang dapat dengan mahir menggunakan alat atau sistem yang mengadopsi algoritma dan protokol kriptografi, serta secara aktif melindungi keamanan data. Definisi ini mencakup pengguna yang menggunakan protokol PGP, serta pendukung cryptocurrency, tetapi mungkin tidak mencakup beberapa investor yang murni berfokus pada investasi keuangan.
Perlu dicatat bahwa hanya menggunakan algoritma kriptografi dalam protokol internet secara pasif tidak cukup untuk disebut "Crypto Native". "Crypto Native" yang sebenarnya harus sadar akan alat kriptografi yang digunakan dan memiliki tingkat kontrol tertentu.
Dengan semakin populernya teknologi kriptografi, kita dapat memprediksi bahwa kelompok "Crypto Natives" akan terus berkembang. Tren ini mungkin akan mendorong pengembangan teknologi baru seperti sistem transaksi anonim, seperti yang diprediksi oleh Eric Hughes dalam "Cryptopunk Manifesto" pada tahun 1993.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
5
Bagikan
Komentar
0/400
WalletAnxietyPatient
· 10jam yang lalu
Definisi begitu banyak, siapa yang masih ingat setelah ada Hacker?
Lihat AsliBalas0
CodeAuditQueen
· 07-23 00:03
Masalah yang bisa diselesaikan dengan masuk kembali tidak layak disebut pemahaman yang sebenarnya.
Lihat AsliBalas0
MissedTheBoat
· 07-23 00:02
ai ketinggalan satu setengah tahun, apa pun bull run tidak ada hubungannya dengan saya lagi
Lihat AsliBalas0
ApeWithNoFear
· 07-23 00:00
Suckers yang murni masuk juga berani mengatakan diri mereka adalah native.
Lihat AsliBalas0
LightningPacketLoss
· 07-22 23:53
Tolong, siapa yang tidak mulai dari suckers menjadi leeks tua?
Menganalisis Crypto Natives: Melampaui Generasi Asli Kriptografi Aset Kripto
Membahas Definisi dan Makna "Crypto Natives"
Dalam bidang cryptocurrency dan blockchain, istilah "Crypto Natives" sering disebutkan, tetapi makna pastinya jarang dapat didefinisikan dengan akurat. Artikel ini berusaha untuk memperjelas konsep ini dan memberikan definisi yang lebih tepat.
"Crypto Natives" terdiri dari dua kata yaitu "Crypto" dan "Native". "Crypto" di sini merujuk pada kriptografi, bukan hanya sekadar cryptocurrency. "Native" berarti pemahaman yang mendalam dan penguasaan tentang sesuatu.
Ada pandangan yang menyatakan bahwa "Crypto Natives" merujuk pada orang-orang yang membeli cryptocurrency sebelum memiliki aset tradisional, atau orang-orang yang sering menggunakan cryptocurrency dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ada juga yang mendefinisikannya sebagai bisnis yang fungsi utamanya melibatkan cryptocurrency. Namun, semua definisi ini terlihat terlalu sempit.
Faktanya, "Crypto Natives" seharusnya mencakup kategori yang lebih luas. Ini tidak boleh dibatasi pada faktor sosial seperti usia, jenis kelamin, dan sebagainya, tetapi harus fokus pada perilaku manusia yang terkait dengan kriptografi. Kriptografi adalah disiplin yang berfokus pada kerahasiaan data, integritas, verifikasi, dan non-repudiation, yang merupakan cabang dari matematika dan ilmu komputer.
Oleh karena itu, kita dapat mendefinisikan "Crypto Natives" sebagai: sekelompok orang yang dapat dengan mahir menggunakan alat atau sistem yang mengadopsi algoritma dan protokol kriptografi, serta secara aktif melindungi keamanan data. Definisi ini mencakup pengguna yang menggunakan protokol PGP, serta pendukung cryptocurrency, tetapi mungkin tidak mencakup beberapa investor yang murni berfokus pada investasi keuangan.
Perlu dicatat bahwa hanya menggunakan algoritma kriptografi dalam protokol internet secara pasif tidak cukup untuk disebut "Crypto Native". "Crypto Native" yang sebenarnya harus sadar akan alat kriptografi yang digunakan dan memiliki tingkat kontrol tertentu.
Dengan semakin populernya teknologi kriptografi, kita dapat memprediksi bahwa kelompok "Crypto Natives" akan terus berkembang. Tren ini mungkin akan mendorong pengembangan teknologi baru seperti sistem transaksi anonim, seperti yang diprediksi oleh Eric Hughes dalam "Cryptopunk Manifesto" pada tahun 1993.