Tinjauan Sistem Regulasi Aset Virtual Dubai: Analisis Lengkap Jalur Kepatuhan RWA
I. Pola Regulasi dan Lembaga Inti
1. Otoritas pengawas utama
Otoritas Regulasi Aset Virtual Dubai (VARA) dan Otoritas Jasa Keuangan Dubai (DFSA) adalah dua lembaga pengatur inti. VARA didirikan pada Maret 2022, bertanggung jawab untuk mengatur bisnis terkait aset virtual dan NFT. DFSA adalah lembaga pengatur di Pusat Keuangan Internasional Dubai, yang sistem token kriptonya mulai berlaku pada November 2022.
Kedua lembaga ini masing-masing menetapkan kerangka regulasi dan sistem lisensi yang berbeda, mencakup semua aspek industri aset virtual.
2. Gambaran Umum Kerangka Pengawasan
Kerangka pengaturan VARA mencakup undang-undang, peraturan, buku pedoman, dokumen panduan, dan arsip terkait. DFSA telah membangun sistem pengaturan yang lengkap, mencakup berbagai aspek mulai dari perilaku pasar hingga manajemen risiko.
Dua, Persyaratan Pengawasan Spesifik VARA terhadap Aset yang Terikat pada Aset Virtual (ARVA)
1. Prosedur persetujuan sebelum penerbitan
ARVA diterbitkan di bawah kategori regulasi tertinggi, penerbit harus mendapatkan lisensi dari VARA. Setiap penerbitan ARVA memerlukan persetujuan VARA secara terpisah. Selain itu, penerbit juga harus memenuhi persyaratan aset cadangan yang relevan, termasuk memiliki cadangan yang cukup, disimpan oleh kustodian berlisensi, dan lain-lain.
2. Ketentuan Pengungkapan Informasi
Penerbit harus merilis white paper sebelum penerbitan, selain memenuhi persyaratan pengungkapan umum, juga harus menyediakan informasi tambahan yang khusus untuk ARVA. Selain itu, penerbit harus secara berkala (setidaknya setiap bulan) memperbarui informasi terkait di situs web, seperti volume sirkulasi, aset cadangan, dan lain-lain.
3. Persyaratan Modal dan Operasional
Penerbit ARVA harus mempertahankan modal yang disetor tertentu, jumlah spesifik tergantung pada nilai pasar aset cadangan. Selain itu, perlu dibangun mekanisme penebusan yang baik untuk memastikan pemegang dapat menebus aset dengan harga yang setara.
4. Audit dan Kepatuhan
Penerbit harus menunjuk auditor independen pihak ketiga untuk melakukan audit terhadap ARVA dan aset cadangan setiap enam bulan. Selain itu, juga harus mematuhi berbagai panduan aturan VARA yang mencakup aspek pemerintahan perusahaan, manajemen risiko, informasi teknis, dan perilaku pasar.
Tiga, Rencana Sandbox Regulasi Tokenisasi DFSA
DFSA meluncurkan program sandbox regulasi tokenisasi pada Maret 2025, menyediakan jalur kepatuhan yang rendah hambatan dan tinggi transparansi untuk proyek tokenisasi RWA. Program ini dibagi menjadi dua fase:
Mengajukan surat niat: Perusahaan harus melakukan bisnis tokenisasi, mengecualikan cryptocurrency dan stablecoin. Periode pengajuan adalah dari 17 Maret 2025 hingga 24 April 2025.
Lisensi Uji Inovasi (Kohort Tokenisasi ITL): Perusahaan yang telah melewati pemeriksaan awal harus mengajukan dan mendapatkan lisensi DFSA untuk dapat bergabung dalam program tersebut.
Rencana ini memberikan kesempatan bagi proyek-proyek global untuk menjalankan bisnis tokenisasi RWA di Dubai, sekaligus menunjukkan upaya Dubai dalam memasukkan tokenisasi RWA ke dalam sistem regulasi keuangan mainstream.
Empat, Kasus RWA Real Estat Dubai
Pasar real estat Dubai telah mulai mengeksplorasi tokenisasi RWA, memberikan kesempatan baru bagi para investor. Kasus-kasus ini menunjukkan bagaimana menggabungkan aset tradisional dengan teknologi blockchain untuk menciptakan model investasi baru.
Secara keseluruhan, Dubai secara aktif mendorong perkembangan aset virtual, khususnya tokenisasi RWA, melalui kerangka regulasi yang baik dan program sandbox yang inovatif. Ini tidak hanya memberikan pedoman kepatuhan yang jelas bagi para pelaku industri, tetapi juga memberikan referensi yang bermanfaat bagi regulator lainnya di seluruh dunia.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
5
Bagikan
Komentar
0/400
BlockchainTherapist
· 9jam yang lalu
Regulasi ketat datang lagi~
Lihat AsliBalas0
CryingOldWallet
· 07-23 10:55
Tsk tsk, lanjutkan ke Dubai untuk terus memainkan orang-orang yang dianggap bodoh.
Lihat AsliBalas0
MetaMisfit
· 07-23 10:52
Dubai ini merek besar ya, merasa akan masuk enkripsi.
Arah baru regulasi aset virtual di Dubai: VARA dan DFSA bekerja sama mendorong kepatuhan RWA
Tinjauan Sistem Regulasi Aset Virtual Dubai: Analisis Lengkap Jalur Kepatuhan RWA
I. Pola Regulasi dan Lembaga Inti
1. Otoritas pengawas utama
Otoritas Regulasi Aset Virtual Dubai (VARA) dan Otoritas Jasa Keuangan Dubai (DFSA) adalah dua lembaga pengatur inti. VARA didirikan pada Maret 2022, bertanggung jawab untuk mengatur bisnis terkait aset virtual dan NFT. DFSA adalah lembaga pengatur di Pusat Keuangan Internasional Dubai, yang sistem token kriptonya mulai berlaku pada November 2022.
Kedua lembaga ini masing-masing menetapkan kerangka regulasi dan sistem lisensi yang berbeda, mencakup semua aspek industri aset virtual.
2. Gambaran Umum Kerangka Pengawasan
Kerangka pengaturan VARA mencakup undang-undang, peraturan, buku pedoman, dokumen panduan, dan arsip terkait. DFSA telah membangun sistem pengaturan yang lengkap, mencakup berbagai aspek mulai dari perilaku pasar hingga manajemen risiko.
Dua, Persyaratan Pengawasan Spesifik VARA terhadap Aset yang Terikat pada Aset Virtual (ARVA)
1. Prosedur persetujuan sebelum penerbitan
ARVA diterbitkan di bawah kategori regulasi tertinggi, penerbit harus mendapatkan lisensi dari VARA. Setiap penerbitan ARVA memerlukan persetujuan VARA secara terpisah. Selain itu, penerbit juga harus memenuhi persyaratan aset cadangan yang relevan, termasuk memiliki cadangan yang cukup, disimpan oleh kustodian berlisensi, dan lain-lain.
2. Ketentuan Pengungkapan Informasi
Penerbit harus merilis white paper sebelum penerbitan, selain memenuhi persyaratan pengungkapan umum, juga harus menyediakan informasi tambahan yang khusus untuk ARVA. Selain itu, penerbit harus secara berkala (setidaknya setiap bulan) memperbarui informasi terkait di situs web, seperti volume sirkulasi, aset cadangan, dan lain-lain.
3. Persyaratan Modal dan Operasional
Penerbit ARVA harus mempertahankan modal yang disetor tertentu, jumlah spesifik tergantung pada nilai pasar aset cadangan. Selain itu, perlu dibangun mekanisme penebusan yang baik untuk memastikan pemegang dapat menebus aset dengan harga yang setara.
4. Audit dan Kepatuhan
Penerbit harus menunjuk auditor independen pihak ketiga untuk melakukan audit terhadap ARVA dan aset cadangan setiap enam bulan. Selain itu, juga harus mematuhi berbagai panduan aturan VARA yang mencakup aspek pemerintahan perusahaan, manajemen risiko, informasi teknis, dan perilaku pasar.
Tiga, Rencana Sandbox Regulasi Tokenisasi DFSA
DFSA meluncurkan program sandbox regulasi tokenisasi pada Maret 2025, menyediakan jalur kepatuhan yang rendah hambatan dan tinggi transparansi untuk proyek tokenisasi RWA. Program ini dibagi menjadi dua fase:
Mengajukan surat niat: Perusahaan harus melakukan bisnis tokenisasi, mengecualikan cryptocurrency dan stablecoin. Periode pengajuan adalah dari 17 Maret 2025 hingga 24 April 2025.
Lisensi Uji Inovasi (Kohort Tokenisasi ITL): Perusahaan yang telah melewati pemeriksaan awal harus mengajukan dan mendapatkan lisensi DFSA untuk dapat bergabung dalam program tersebut.
Rencana ini memberikan kesempatan bagi proyek-proyek global untuk menjalankan bisnis tokenisasi RWA di Dubai, sekaligus menunjukkan upaya Dubai dalam memasukkan tokenisasi RWA ke dalam sistem regulasi keuangan mainstream.
Empat, Kasus RWA Real Estat Dubai
Pasar real estat Dubai telah mulai mengeksplorasi tokenisasi RWA, memberikan kesempatan baru bagi para investor. Kasus-kasus ini menunjukkan bagaimana menggabungkan aset tradisional dengan teknologi blockchain untuk menciptakan model investasi baru.
Secara keseluruhan, Dubai secara aktif mendorong perkembangan aset virtual, khususnya tokenisasi RWA, melalui kerangka regulasi yang baik dan program sandbox yang inovatif. Ini tidak hanya memberikan pedoman kepatuhan yang jelas bagi para pelaku industri, tetapi juga memberikan referensi yang bermanfaat bagi regulator lainnya di seluruh dunia.