Baru-baru ini, dunia keuangan Amerika Serikat menyaksikan sebuah konfrontasi yang menarik perhatian. Ketua Federal Reserve, Powell, menghadapi tekanan terus-menerus dari pihak Gedung Putih yang meminta agar ia menurunkan Suku Bunga. Namun, Powell di hadapan kolega dan sekutunya secara pribadi mengekspresikan pendirian tegasnya, menekankan bahwa ia tidak akan menyerah pada tekanan ini.
Powell percaya bahwa posisinya tidak hanya menyangkut individu, tetapi juga terkait erat dengan independensi Federal Reserve. Dia yakin bahwa mengundurkan diri dalam situasi saat ini akan melemahkan independensi yang telah dibangun oleh Federal Reserve selama bertahun-tahun, sehingga dia menganggap melindungi independensi tersebut sebagai tanggung jawabnya.
Sebagai seorang ahli keuangan yang dikenal karena posisinya yang non-partisan, Powell telah bekerja di Federal Reserve selama bertahun-tahun dan telah mendapatkan pengakuan luas karena pendekatannya yang ketat dan blak-blakan. Namun, gaya ini kini menjadi salah satu alasan tantangan yang dihadapinya.
Gedung Putih baru-baru ini menunjukkan minat besar terhadap proyek renovasi besar yang dibiayai oleh Federal Reserve, bahkan menyiratkan kemungkinan untuk mengambil tindakan terhadap Powell dengan alasan itu. Tekanan ini digambarkan oleh seorang penasihat Gedung Putih sebagai strategi "memasak katak dalam air hangat", yang mengisyaratkan bahwa Powell berada dalam dilema untuk berkompromi atau terpaksa mengundurkan diri.
Dalam pertempuran yang berkaitan dengan kebijakan moneter Amerika Serikat dan independensi sistem keuangannya, Powell menunjukkan sikap yang tegas. Dia berjanji untuk menjalankan masa jabatannya secara penuh dan tidak akan mengubah keputusan karena tekanan politik. Sikap ini tidak hanya mencerminkan etika profesional pribadinya, tetapi juga menunjukkan pentingnya Federal Reserve sebagai lembaga independen.
Seiring perkembangan situasi, pasar keuangan dan pengamat kebijakan sedang mengawasi hasil dari konfrontasi ini dengan cermat. Apa pun hasil akhirnya, peristiwa ini pasti akan memiliki dampak yang mendalam pada kebijakan moneter dan regulasi keuangan Amerika di masa depan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
7
Bagikan
Komentar
0/400
alpha_leaker
· 1jam yang lalu
Wall Street lagi membuat masalah
Lihat AsliBalas0
FastLeaver
· 3jam yang lalu
Gedung Putih lagi bikin masalah, sungguh menjengkelkan.
Lihat AsliBalas0
BanklessAtHeart
· 17jam yang lalu
tipikal jebakan Gedung Putih itu
Lihat AsliBalas0
ForkThisDAO
· 17jam yang lalu
Bitcoin adalah yang terhebat di dunia!
Lihat AsliBalas0
LiquidityHunter
· 17jam yang lalu
Negara-negara akan bermain dengan metode perlahan hingga menggiling katak, menunggu big dump.
Baru-baru ini, dunia keuangan Amerika Serikat menyaksikan sebuah konfrontasi yang menarik perhatian. Ketua Federal Reserve, Powell, menghadapi tekanan terus-menerus dari pihak Gedung Putih yang meminta agar ia menurunkan Suku Bunga. Namun, Powell di hadapan kolega dan sekutunya secara pribadi mengekspresikan pendirian tegasnya, menekankan bahwa ia tidak akan menyerah pada tekanan ini.
Powell percaya bahwa posisinya tidak hanya menyangkut individu, tetapi juga terkait erat dengan independensi Federal Reserve. Dia yakin bahwa mengundurkan diri dalam situasi saat ini akan melemahkan independensi yang telah dibangun oleh Federal Reserve selama bertahun-tahun, sehingga dia menganggap melindungi independensi tersebut sebagai tanggung jawabnya.
Sebagai seorang ahli keuangan yang dikenal karena posisinya yang non-partisan, Powell telah bekerja di Federal Reserve selama bertahun-tahun dan telah mendapatkan pengakuan luas karena pendekatannya yang ketat dan blak-blakan. Namun, gaya ini kini menjadi salah satu alasan tantangan yang dihadapinya.
Gedung Putih baru-baru ini menunjukkan minat besar terhadap proyek renovasi besar yang dibiayai oleh Federal Reserve, bahkan menyiratkan kemungkinan untuk mengambil tindakan terhadap Powell dengan alasan itu. Tekanan ini digambarkan oleh seorang penasihat Gedung Putih sebagai strategi "memasak katak dalam air hangat", yang mengisyaratkan bahwa Powell berada dalam dilema untuk berkompromi atau terpaksa mengundurkan diri.
Dalam pertempuran yang berkaitan dengan kebijakan moneter Amerika Serikat dan independensi sistem keuangannya, Powell menunjukkan sikap yang tegas. Dia berjanji untuk menjalankan masa jabatannya secara penuh dan tidak akan mengubah keputusan karena tekanan politik. Sikap ini tidak hanya mencerminkan etika profesional pribadinya, tetapi juga menunjukkan pentingnya Federal Reserve sebagai lembaga independen.
Seiring perkembangan situasi, pasar keuangan dan pengamat kebijakan sedang mengawasi hasil dari konfrontasi ini dengan cermat. Apa pun hasil akhirnya, peristiwa ini pasti akan memiliki dampak yang mendalam pada kebijakan moneter dan regulasi keuangan Amerika di masa depan.