Di Korea Selatan, hampir tiga dari sepuluh orang berusia 20–50 tahun telah memiliki aset kripto, dengan motivasi yang bervariasi dari persiapan pensiun hingga melawan harga rumah. Pelonggaran regulasi dan intervensi keuangan sedang mendorong perilaku investasi menjadi lebih matang. (Latar belakang: Korea Selatan mengajukan "Rancangan Undang-Undang Stablecoin", yang memungkinkan perusahaan domestik untuk menerbitkan dengan syarat memiliki cadangan aset yang cukup) (Informasi tambahan: Nabi Wall Street memperingatkan: hampir setengah dari generasi baby boomer tidak mampu menanggung "biaya pensiun", gelombang hipotek memberikan tekanan besar pada pasar properti) Dalam beberapa tahun terakhir, aset kripto di Korea Selatan telah resmi menembus batas usia. Di antara populasi berusia 20–50 tahun, hampir tiga dari sepuluh orang memasukkan Bitcoin (BTC) ke dalam alokasi aset mereka; orang dewasa menanggapinya sebagai cadangan pensiun, sementara kaum muda berharap untuk bangkit melalui on-chain, sehingga menciptakan "kriptoisasi masyarakat". Profil kepemilikan aset: 27% sudah masuk, tujuh persen ingin menambah. Menurut survei Hana Financial Research pada tahun 2023, di kalangan kelompok usia 20–50 tahun di Korea Selatan, 27% telah memiliki aset kripto.